ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
![]() |
Suka Hutang Tapi Tak Pernah Melunasi ? Awas 2 Musibah Besar Ini Akan Menimpamu |
Tidak harusnya untuk seseorang muslim meremehkan perkara hutang piutang, Karena apabila hal sejenis ini ditangani jadi sama dengan orang itu telah menyepelekan problem ruh dan akhiratnya.
Sahabatku, Islam yakni agama yang sempurna, Kecuali mengatur hubungan pada manusia dengan Rabbnya, Islam juga mengatur hubungan pada manusia dengan manusia dan makhluk yang lain.
Dalam hal ini, Islam mengatur hubungan jalinan sesama manusia lewat langkah yang terbaik. Islam mengajarkan bermacam akhlaq dan mu'amalah yang baik dalam semua transaksi yang dibenarkan dan disyari’atkan, siraman Sebagai contoh yakni transaksi jual beli, sewa menyewa, gadai termasuk dalam hal ini yakni transaksi pinjam meminjam atau utang piutang.
Utang piutang yaitu satu tipe muamalah yang dibenarkan syari’at Islam. Transaksi ini mesti ditangani sama seperti syari’at Islam, tak dapat menipu, tak dapat ada unsur riba, tak dapat ada kecurangan dan kebohongan, dan yang perlu diperhatikan yakni, hutang harus dibayar.
Selain itu, tiap-tiap transaksi utang piutang mesti dicatat atau ditulis nominal serta waktu pelunasannya. Ini sebagai janji dan janji mesti ditepati. Apabila saat jatuh tempo memang belum bisa untuk membayar, jadi tambahkan pada yang berikan hutang bila kita belum bisa membayarnya pada hari atau minggu ini atau bln. ini dan minta tempo lagi, agar diberi kelonggaran waktu pada hari, atau minggu, atau bln. setelah itu.
Dalam beberapa hadits, Baginda Rasulullah SAW pernah menjelaskan tentang musibah besar untuk siapa-siapa saja yang berhutang akan tetapi tak melunasinya, diantaranya yakni sebagai berikut.
1. RUH SEORANG MUKMIN AKAN TERKATUNG-KATUNG (TERTAHAN) PADA HUTANGNYA HINGGA DILUNASI
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab utangnya hingga hutang dilunasi. (HR. Ahmad)
Bahkan, Rasulullah pernah menjelaskan, walau seseorang mukmin itu mati dalam keadaan syahid, hutang bakal akan tetaplah ditangguhkan
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu bila Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
Orang yang mati syahid diampuni segala dosanya, terkecuali utang (HR. Muslim)
2. SIAPA SAJA YANG MATI NAMUN BELUM MELUNASI HUTANG, MAKA SURGA HARAM BAGINYA
Seperti diterangkan oleh Rasulullah SAW,
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فِى جَنَازَةٍ فَقَالَ أَهَا هُنَا مِنْ بَنِى فُلاَنٍ أَحَدٌ. قَالَهَا ثَلاَثاً فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - مَا مَنَعَكَ فِى الْمَرَّتَيْنِ الأُولَيَيْنِ أَنْ تَكُونَ أَجَبْتَنِى أَمَا إِنِّى لَمْ أُنَوِّهْ بِكَ إِلاَّ لَخَيْرٍ إِنَّ فُلاَناً – لِرَجُلٍ مِنْهُمْ – مَاتَ إِنَّهُ مَأْسُورٌ بِدَيْنِهِ. قَالَ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ أَهْلَهُ وَمَنْ يَتَحَزَّنُ لَهُ قَضَوْا عَنْهُ حَتَّى مَا جَاءَ أَحَدٌ يَطْلُبُهُ بِشَىْءٍ
Samurah bin Jundub berkata : “Kami pernah bersam Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di hadapan seseorang jenazah, lalu beliau bersabda : “Apakah disini ada seseorang dari Bani Fulan? ”, beliau utarakan pertanyaan itu sebanyal tiga kali, lalu seorang berdiri, jadi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya : “Apa yang menahanmu pada yang kedua dan ketiga kalinya untuk menjawabku, saya tidak akan menyebutnya dihadapanmu kecuali untuk kebaikan, sesungguhnya si fulan –salah satu dari keluarga mereka- ia meninggal dunia dan ia tertahan dengan hutangnya”, ia (Samurah) berkata : “Sungguh saya telah saksikan keluarganya dan siapa saja yang sedih buat dia melunasi hutangnya, sampai tidak ada seseorangpun yang menagih satu hal kepadanya. ” (HR. Ahmad)
Syeikh Abdul Muhsin Al Abbad berkata :
أي : محبوس عن دخول الجنة.
“Maksud dari “ia tertahan dengan hutangnya” yaitu ia tertahan dari masuk surga.
Allohumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani, wa'audzubika minal ajzi wal kasali, wa'audzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali
(Ya Allah.. sebetulnya saya berlindung pada Engkau dari bingung dan sedih. Saya berlindung pada Engkau dari lemah serta malas, Saya berlindung pada Engkau dari pengecut serta kikir. Dan saya berlindung pada Engkau dari himpitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia)
0 Response to "Suka Hutang Tapi Tak Pernah Melunasi ? Awas 2 Musibah Besar Ini Akan Menimpamu"
Posting Komentar